delapanplus.com – Jakarta,

Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi Soeprapto, ternyata seorang bikers sejati dengan motor Harley Davidson, sebagai tunggangannya.

“Ini hobby bermotor yang saya senangi, dan saya masih menikmati untuk me-refresh diri,” terangnya.

Hidup mesti berimbang antara bekerja dan hobi, ujarnya. Di mana, ada hal-hal yang mesti kita tekuni dan seriusi, tetapi ada waktu-waktu tertentu untuk jeda yang bisa dikenal quality time, ungkapnya.

Dan buat Mohamad Feriadi Soeprapto, mengendarai motor besar bisa sekaligus sebagai bentuk refleksi dirinya untuk bisa sekaligus menyemai kebaikan di jalan. Dan mencari surga bukan hanya di tempat ibadah saja, melainkan di jalan pun bisa kita jadikan ladang amal, paparnya.

“Banyaklah hal baik lainnya yang bisa dilakukan di jalanan. Dan mengendarai motor besar ini ibarat memimpin sebuah perusahaan. Dimana ada kalanya kita harus memacu kendaraannya dan kapan kita ngerem untuk menghentikannya,” jelasnya berfilosofi.

Bagi peraih peringkat empat pada Best 50 CEO Awards itu mengingatkan bagi seluruh pemotor, baik itu untuk perjalanan sehari-hari maupun pergi berombongan untuk melakukan ekspedisi, untuk selalu menebar kebaikan selama di perjalanan.

Hal tersebut bisa saja dengan menyisihkan rezeki di Masjid/Mushala, Panti Asuhan, Anak Yatim atau orang-orang yang mengalami kesusahan di jalanan.

Selain itu, dia menganjurkan bagi yang membawa Motor Besar untuk selalu mentaati aturan di jalan raya.

“Saya ingin juga dalam kesempatan ini. Kita tidak pernah ingin mendapat perlakuan khusus. Kalau dari kepolisian, mereka mengingatkan bahwa kita duta untuk berkendara dengan baik. Karena kita menggunakan jalan dan infrastruktur yang sama,” jelasnya lagi.

Sedangkan untuk memenuhi hobinya tersebut, tidak jarang Feri mengajak rekan sekantornya untuk melakukan touring bersama. Bahkan teranyar Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi Soeprapto, akan melakukan perjalanan ke Bali pada akhir Januari 2024 ini.

“Hobby ini tentu menjadi kendaraan saya untuk bergaul dengan teman-teman dari semua bagian perusahaan, dari semua level. Kalau ada kesempatan untuk riding bareng, kenapa tidak. Jadi kembali lagi, walaupun hanya sekadar hobi, saya ingin hobi ini menjadi penunjang sarana saya untuk mempererat hubungan dengan karyawan di perusahaan,” sebutnya.

Dia menegaskan, seseorang yang memiliki dan mengendarai Motor Besar jangan diidentikan dengan kepribadian yang arogan. Sebab itu hanya sebagian kecil dibandingkan banyak orang lainnya yang mengendarai Motor Besar tapi memiliki kepribadian dan latar belakang yang baik.

“Mengendarai Harley itu lifestyle, Harley itu lambang kesuksesan. Tapi menurut saya, motor itu adalah sebuah kendaraan yang memang mewakili kepribadian setiap orang. Motor itu besar, tapi sekali lagi, saya tidak ingin masyarakat menilai, bahwa motor besar itu identik dengan arogansi.

Banyak kok yang riding itu para kyai, para ustad dan publik figur yang semuanya memiliki pengaruh di masyarakat. Jadi jangan terlalu menggeneralisir,” ucapnya.

Dan yang terpenting bagi Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi Soeprapto, bahwa dirinya selalu percaya bahwa kesuksesan itu, tidak selalu karena faktor leader. Tapi faktor kebersamaan.

“Saya tidak percaya namanya Super Man gitu ya, tapi lebih percaya namanya Super Tim”, pungkas Mohamad Feriadi Soeprapto.

)***Tjoek/ foto BBS

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *