Banda Aceh, Delapanplus.com-

Fachrul Razi Senator DPD RI asal Aceh terus mengembangkan seni budaya Rapai Aceh di Beberapa Gampong. Pendirian awal mulai di Gampong Mulia dan bakal terus tersebar di 90 Gampong di Banda Aceh.

Perlu diketahui, Fachrul Razi pun terus menginisiasi berkembangnya seni budaya Rapai di setiap Gampong di Banda Aceh. Sebagai tahap awal, dirinya kembangkan Pusat Rapai Aceh di setiap gampong di Banda Aceh dan akan berlanjut di setiap gampong. Bukan hanya seni budaya, Fachrul Razi juga mengembangkan Zikir dan Shalawat serta Dalail Khairat agar memberikan wajah Banda Aceh sebagai Kota Ibadah dan Kota Budaya.

Lagu dan alat musik tabuh bernama Rapai, Fungsi dari tarian ini adalah syiar agama, menanamkan nilai moral untuk warga serta menjelaskan tentang hidup dalam warga sosial.

Konon tarian itu dibawakan untuk mengisi kekosongan saat santri tengah beristirahat. Tarian ini dibuat sebagai sarana dakwah yang mempunyai kekuatan untuk menarik minat penonton.

Lirik atau syair-syair yang telah dibuat sesuai dengan ajaran Islam dan memiliki nilai-nilai dakwah dan seruan kepada kebajikan di dalamnya untuk bisa dimainkan di depan penonton.

Senator Fachrul Razi yang juga pembina dan Pendiri Pusat Rapai Nusantara mengatakan seni rapai Aceh saat ini mulai ditinggalkan anak muda.

“Anak muda aceh lebih senang dengan hiburan konser artis ibu kota, padahal kita banyak memiliki kesenian yang bagus – bagus untuk dikembangkan, salah satunya rapai Aceh,” pungkas Fachrul Razi.

Fachrul Razi mengatakan Saman dan Rapai telah mendunia haruslah di kembangkan sebagai daya tarik pariwisata. Serta mensyiarkan Islam di seluruh nusantara.

“Maka dari itu kita kedepannya mengantisipasi Konser yang melanggar syariah dengan terlibat aktif menghidupkan kembali seni Aceh atau mengembangkan Rapai Aceh agar dikemas sesuai dengan zaman saat ini,” ujarnya.

Konser musik yang digelar pada malam beberapa waktu silam, di Banda Aceh, atau bertepatan dengan 1 Muharram 1446 Hijriyah telah menimbulkan pro dan kontra ditengah masyarakat Aceh.

“Insya Allah, Jika Allah mengizinkan saya menjadi Pemimpin di Kota Banda Aceh, Saya lebih berani dan tegas melarang konser yang melanggar Syariat digelar dalam kawasan Banda Aceh. Saya akan siapkan qanun yang tegas dan bagi yang melanggar dan terekam di media sosial melakukan joget – joget yang melanggar syariat Islam, siap-siap saja menerima hukuman,” jelas Fachrul Razi.

)***Tjoek

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *