Purwokerto, Delapanplus.com –
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas, menyelenggarakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2024 Contract Farming, Business Matching, Penandatanganan MOU, Demplot Tanaman Pangan dan Horti serta Pencanangan IP 400 Padi, dan Gerakan Pangan Murah, di Balai Desa Panembangan, Cilongok (15/8). Kegiatan ini komitmen untuk kesejahteraan masyarakat dan petani yang ada di Kabupaten Banyumas.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas Jaka Budi Santosa melalui Sekretaris Arif Sukmo Buwono mengatakan, untuk Contract Farming dan Business Matching menjadi salah satu inovasi terbarukan. Muaranya satu. Rantai pemasaran produk pertanian bisa dipangkas, serta meningkatkan kesejahteraan petani.
“Antara produksi yang dihasilkan petani sampai pemasaran itu memguntungkan kedua belah pihak. Akhirnya masyarakat dan petani mendapatkan harga yang layak, karena rantai pemasaran bisa dipangkas,” kata Arif.
Potensi pertanian dan produk olahan yang dihasilkan petani di Kabupaten Banyumas sangatlah menjanjikan. Melalui Business Matching diharapkan, bisa memudahkan petani dalam memasarkan produknya.
“Produk olahan hasil pertanian seperti keripik pisang, sale pisang, keripik singkong yang dihasilkan itu sudah punya mutu. Hanya saja masih belum matching dengan pasar, nah ini kita fasilitasi mereka,” paparnya.
Pihaknya juga mengarahkan agar produk dan standar mutu yang dihasilkan bisa sesuai dengan permintaan pasar.
“Produk makanan kita sudah punya kualitas mumpuni. Bahkan sudah kerjasama dengan Transmart seperti keripik pisang dan singkong. Kita berupaya untuk mendekatkan dan memangkas mata rantai pasar,” tuturnya.
Terobosan berikutnya adalah Contract Farming. Dengan skema tersebut ia menuturkan, petani akan sangat diuntungkan karena adanya kepastian harga yang bersaing untuk panen yang dihasilkan.
Potensi panen padi yang rencana kontrak farming sekitar 7.500 ton. Nanti 20 sampai 30 persen dari jumlah tersebut akan dialokasikan untuk skema contract farming,” paparnya.
Oleh karenanya, untuk bisa meningkatkan produksi hasil pertanian pihaknya juga mendorong penerapan IP 400 padi. Dengan konsep itu, dalam satu tahun petani bisa melakukan empat kali masa tanam dengan empat kali panen.
“Kita punya potensi untuk panen empat kali dalam satu tahun. Itu akan kita optimalkan,” jelasnya.
Sementara Direktur Pemasaran PT. Pupuk Indonesia Triwahyudi Saleh mengatakan, pihaknya siap untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas.
“Kolaborasi hulu dan hilir menjadi komitmen bersama. Kami setuju dengan IP 400, pupuknya harus disiapkan, kita siapkan sekitar 9 juta ton pupuk secara nasional. Intinya kita siap membantu untuk peningkatan produktivitas petani di Kabupaten Banyumas,” ujar Triwahyudi Saleh.
Disisi lain, Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengatakan, untuk bisa memgembangkan sektor pertanian perlu banyak inovasi terbarukan. Selain itu, penerapan teknologi canggih dalam sektor pertanian juga harus mulai dilakukan.
“Kalau saya minta bolak – balik, saya minta dibuatkan smart project yang Hortik. Itu akan menjadi sebuah pemicu pengeloaan teknologi pertanian. Nantinya akan diduplikasi di tempat lain,” pungkasnya.
)**humas/ sigit