Jakarta, Delapanplus.com –
Artis Nikita Mirzani, serta dua orang dokter selebritas, dr Oky dan dr Richard Lee disomasi oleh seorang pengusaha skincare bernama Heni Purnamasari yang juga pemilik PT Sagara Purnama dan PT Ratansha Purnama Abadi. Langkah hukum ini dilakukan karena adanya tudingan yang diduga dibuat oleh ketiga pihak tersebut terkait produk skincare milik Heni Purnamasari.
“Ada somasi, tentu kami akan ambil tindakan tegas. Ini menyangkut masalah dan nama baik seseorang. Berdasarkan podcast dan pemberitaan yang sudah dibuat, kami akan proses hukum,” ungkap Johanes Oberlin L. Tobing, pengacara Heni Purnamasari, saat jumpa pers di Hotel Borobudur, Jakarta (17/10).
Tudingan itu muncul dalam sebuah episode podcast yang dipublikasikan, terjadi diskusi antara dr Oky, dr Richard Lee, dan Nikita Mirzani yang menyinggung nama Heni Purnamasari sebagai pemilik produk skincare. Ketiganya bahkan menyinggung tentang tudingan adanya praktik mafia skincare, yang membuat Heni merasa dirugikan secara moral dan materiil.
Heni Purnamasari sendiri mengungkapkan kekecewaannya terhadap tudingan yang dilontarkan oleh ketiga pihak tersebut. Menurut Heni, selama ini hubungannya dengan dr Oky dan dr Richard Lee berjalan baik, dan ia tidak mengerti mengapa tiba-tiba ada tudingan semacam itu.
“Saya sangat kecewa. Hubungan saya dengan mereka selama ini baik. Saya bahkan ikhlas jika perusahaan mereka maju. Saya tidak mengerti kenapa sekarang muncul fitnah ini,” ungkap Heni sambil menangis.
Johanes Oberlin L. Tobing, pengacara Heni Purnamasari menambahkan, beberapa akun media sosial yang dianggap menyebarkan berita bohong dan fitnah juga akan diambil tindakan hukum.
“(Yang akan disomasi) pemilik podcast itu, berinisial O dan R, dan yang berinisial NM. Juga akun-akun lain yang telah memberikan berita bohong, fitnah, dan hoax menghasut,” lanjut Johanes.
Lebih lanjut, Heni menyebutkan bahwa hingga saat ini ia masih menghitung kerugian yang diakibatkan oleh tudingan tersebut, namun belum bisa memastikan angka pastinya. “Kerugian itu sedang saya hitung,” lanjutnya.
Terkait tudingan mafia skincare dan isu pencabutan izin apoteker, Johanes Oberlin Tobing menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar. “Terkait mafia skincare, sampai hari ini di PT Sagara dan PT Ratansha tidak ada produk berbahaya seperti yang disebut Nikita Mirzani,” tegas Johanes.
Sebelumnya, ada tuduhan bahwa produk skincare milik Heni mengandung hidrokinon dan merkuri, bahan yang sangat berbahaya bagi kulit. Namun, Johanes memastikan bahwa produk-produk tersebut telah melalui proses pengawasan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan tidak mengandung bahan-bahan berbahaya seperti yang dituduhkan.
“Perusahaan ini besar dan mengikuti BPOM. BPOM sudah menyetujui produk-produk tersebut, tidak ada merkuri dan hidrokinon,” tegas Johanes.
Menutup pernyataannya, Johanes juga membantah klaim bahwa izin apoteker Heni telah dicabut. “Ibu Heni juga menjelaskan izin apotekernya tidak dicabut, boleh dicek sampai hari ini izinnya masih ada. Saudari Nikita Mirzani bilang izinnya dicabut, itu tidak benar,” tutup Johanes.
Dengan adanya langkah hukum ini, Heni Purnamasari berharap keadilan bisa ditegakkan dan tudingan yang merugikan dirinya bisa segera diselesaikan secara hukum. Pihak Nikita Mirzani, dr Oky dan dr Richard Lee sendiri belum memberikan tanggapan atas permasalahan ini. Nikita sendiri diketahui sedang menjalankan ibadah Umroh.
)***Don