Uritanet, Pekalongan –
Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta Program Percepatan Penurunan Stunting, perlu untuk didorong dan dikedepankan. Dan keberhasilan dalam kedua program itu berimplikasi pada terciptanya sumber daya manusia yang kuat dan mampu menjawab tantangan global yang ada. Demikian terungkap dalam Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di Provinsi Jawa Tengah, Minggu, 3 November 2024, di Taman Slamaran Indah, Kel. Krapyak Lor, Kec. Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.
Kegiatan yang diinisiasi bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini, dihadiri para nara sumber seperti Wismo Aditiyo, S. Pt, M.T, selaku Camat Pekalongan Utara; Yos Rosyidi, S.I.P., M.Si. Kepala DINSOSP2KB Kota Pekalongan; dan Eka Sulistia Ediningsih, SH, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah.
Lebih lanjut, Eka Sulistia Ediningsih, SH, selaku Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, menambahkan bahwa meskipun prevalensi hasil penurunan stunting belum terlalu signifikan, tetapi kita tidak perlu berkecil hati. Point penting dari usaha penurunan stunting adalah bagaimana kita mencegah stunting yang bisa kita mulai dari hulu.
Dan faktor pendorong keberhasilan pelaksanaan kinerja Perwakilan BKKBN provinsi Jawa Tengah adalah adanya hubungan yang baik dengan mitra kerja strategis baik di provinsi maupun kabupaten/kota. Dukungan dan komitmen para mitra sangat dirasakan dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana selama ini, tukasnya.
Sebagai bentuk komitmennya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 440/ 0002416 tertanggal 19 Maret 2024 terkait Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah.
Dimana salah satu hal yang menjadi fokus pada Surat Edaran tersebut adalah adanya penekanan pada aspek pencegahan dalam bentuk edukasi dan intervensi spesifik maupun sensitif bagi remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak di bawah dua tahun (anak baduta).
Disamping itu, mengingatkan perlunya mengelola bonus demografi ini dengan baik, sehingga Sumber daya manusia ini menjadi aset dan kekuatan bangsa.
Dan Provinsi Jawa Tengah, proporsi penduduk usia produktif di angka 69,58 persen dari total penduduk, dengan angka ketergantungan (dependency ratio) yang relatif rendah (di bawah 50) sebesar 43,72 (Susenas BPS, 2022) yang berarti Provinsi Jawa Tengah saat ini juga sedang memperoleh bonus demografi, paparnya lebih jauh.
Lewat Program Bangga Kencana menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan serta berfokus mewujudkan keluarga yang berkualitas. Dan Keluarga berkualitas dibutuhkan untuk menyiapkan generasi yang tangguh dan berdaya saing tinggi serta bebas dari stunting, jelas Eka Sulistia Ediningsih, SH, selaku Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah.
Dan BKKBN berada di posisi yang sangat strategis dengan memilki penyuluh yang mampu sampai door to door ke rumah warga, maka setiap program akan lebih tepat sasaran. Oleh karena itu, pentingnya bekerjasama. Menjadi inklusif dengan mau merangkul sesama kelembagaan, ataupun mitra-mitra yang memiliki tujuan yang sama.
)**warsito