delapanplus.com- Jakarta,
Spirit (semangat, red) politik mewujudkan kesejahteraan pedagang pasar bukanlah politik praqmatisme. Semua ini sangat tergantung pada sikap pedagang pasar, apakah ingin berjuang atau memilih pasrah sembari mengutuk kondisi dari adanya perilaku elit politik yang menyimpang? Tentunya agenda kerja ini bukan sekadar slogan kosong, kami memiliki substansi dan fondasi kuat, terarah serta terukur dalam membangun rajutan bersama-sama dengan pedagang pasar dalam mencapai kesejahteraannya, demikian jelas Togar Situmorang, Caleg DPR RI Partai Demokrat Nomor Urut 7, Dapil III DKI Jakarta meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu.
Advokat asal Medan Dr. Togar Situmorang ini, yang juga sebagai Calon Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Daerah Pemilihan (Dapil) III DKI Jakarta dari Partai Demokrat mengatakan, bahwa untuk mewujudkan kesejahteraan pedagang dapat dilakukan bersama melalui jalan perjuangan politik yang merupakan keniscayaan tersebut.
Dan wacana kesejahteraan pedagang kaki lima merupakan optimisme dirinya untuk melangkah ke Senayan, bukan berarti berkmaksud untuk mempolitisasi pedagang pasar apalagi memanfaatkan pasar sebagai panggung pencitraan politiknya. Namun, hal tersebut merupakan panggilan hati sebagai Calon Wakil Rakyat untuk memperjuangkan hak-hak para pedagang pasar sebagai kebutuhan strategis agenda percepatan kesejahteraan ekonomi rakyat Indonesia, tegas Togar Situmorang.
“Kesejahteraan pedagang merupakan panggilan hati nurani saya bukan hanya sekedar untuk kepentingan politik semata. Jauh dari itu, keberadaan pedagang pasar merupakan salah satu ujung tombak mendulang kesejahteraan rakyat Indonesia. Kita menyebutnya demokrasi ekonomi, publik harus paham bagaimana hal ini akan membuka jalan bagi pedagang Indonesia, bahwa tidak ada keadilan pasar (pasar sempurna, red) ketika itu tidak diperjuangkan secara kolektif,” ungkap Dr. Togar Situmorang kepada Media (15/12).
Ia menilai, perlu adanya partisipasi dan kolaborasi dalam menyuarakan nasib dan harapan para pedagang merupakan komitmen yang harus dijalankan. Sehingga, adanya prospek penguatan kesadaran terkait demokrasi ekonomi untuk kesejahteraan pedagang DKI ini, menjadi dasar yang menguatkan gerak politiknya semakin optimis mampu membawa perubahan positif melalui kursi legislatif, tutupnya.
)***Tjoek