Peringatan Hari Informasi Geospasial 2024 : Lomba Gambar Peta untuk Anak 2024 “Maps in Everyday Life”

Bogor, Delapanplus.com –

Lomba Gambar Peta untuk Anak 2024 sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Informasi Geospasial (HIG) 2024, diselenggarakan Badan Informasi Geospasial (BIG). Dimana kompetisi ini menarik 117 peserta dari berbagai kategori usia, yang dengan antusias menampilkan hasil karya mereka. Seluruh peserta semangat menciptakan karya dengan tema “Maps in Everyday Life”.

Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BIG Suprajaka menjelaskan, tema tersebut dipilih agar para peserta dapat menginterpretasikan peta dalam kehidupan sehari-hari.

“Bagaimana anak-anak menunjukkan bahwa peta sangat bermanfaat. Dengan demikian, anak – anak memahami kegunaan peta tidak hanya sebagai alat pembelajaran, tetapi juga dalam kehidupan sehari- hari,” jelasnya di sela-sela pelaksanaan Lomba Gambar yang digelar di Botani Square Mall, Bogor (03/8).

Menurut Suprajaka, peserta Lomba Gambar tahun ini menunjukkan peningkatan dari segi kreativitas, teknik, dan ide. Ia berharap,ada penambahan jumlah peserta untuk pelaksanaan Lomba Gambar tahun depan.

“Kita akan terus tingkatkan baik jumlah maupun cakupan wilayah peserta lomba. Terlebih pada 2025, kita akan kirimkan hasil karya pemenang ke lomba gambar internasional,” ucapnya.

Adapun total peserta yang mendaftar pada masing – masing kategori, yaitu 26 anak di kelompok A (usia kurang dari 6 tahun); 63 anak di kelompok B (usia 6-8 tahun); 61 anak di kelompok C (usia 9-12 tahun); dan 27 anak di kelompok D (usia 13-15 tahun).

Lomba Gambar Peta untuk Anak 2024 dinilai oleh empat juri ahli, antara lain Suprajaka; Saut Miduk Togatorop (Dosen Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta); Riadika Mastra (Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila); Diah Kirana Kresnawati (anggota International Cartographic Association dan Dosen Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor); serta Bebas Purnawan (Dosen Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor). Seluruh juri mengakui bahwa peserta menunjukkan bakat dan potensi besar.

Sebagai perwakilan juri, Saut mengatakan bahwa peserta kategori A dan B menunjukkan peningkatan signifikan. Sedangkan, kategori C dan D dinilai terlalu monoton dengan motif dan teknik yang tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

“Mungkin mereka terlalu banyak melihat referensi di YouTube, sehingga pattern-nya terasa seperti mengikuti petunjuk tertentu untuk menang,” terangnya.

Para juri berencana memperbaharui kriteria penilaian untuk Lomba Gambar Peta untuk Anak di tahun depan. Rencana ini diharapkan dapat mendorong peserta menjadi lebih kreatif dan inovatif. “Jangan meniru yang sudah ada,” jelas Saut.

)**Sigit/ Humas BIG

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *