Jakarta (Delapanplus) :
Kabar duka menyelimuti dunia musik Indonesia. Bunda Iffet, sosok yang tak tergantikan dalam perjalanan band legendaris Slank, meninggal dunia pada Sabtu, 26 April 2025, pukul 22.42 WIB. Beliau menghembuskan napas terakhir di usia 87 tahun.
Di balik gemerlap panggung Slank, ada nama Bunda Iffet yang senantiasa berdiri kokoh. Ia bukan hanya ibu kandung Bimbim Slank, tetapi juga ibu bagi seluruh personel Slank, dari formasi awal hingga Formasi 14 (F14).
Semua berawal dari sebuah rumah sederhana di Jalan Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Rumah itu bukan sekadar tempat tinggal — Potlot menjadi pusat kreativitas, tempat berkumpul, menulis lagu, dan bermimpi besar.
Bunda Iffet membuka pintu rumahnya dengan penuh kasih. Prinsipnya sederhana namun menggetarkan hati, “Saya ingin mereka punya tempat untuk berkarya dan bertumbuh.” Kata-kata itu menjadi fondasi kuat dalam perjalanan panjang Slank.
Tak hanya menjadi ibu, Bunda Iffet juga merangkap sebagai manajer tidak resmi Slank. Ia mengatur jadwal, mengelola keuangan, hingga menjadi penengah di tengah badai konflik.
Dalam banyak wawancara, personel Slank mengakui, tanpa Bunda Iffet, mungkin Slank takkan bertahan sejauh ini. Ia hadir sebagai pelindung, penuntun, dan sumber kekuatan saat para anggota band menghadapi masa-masa tergelap.
Pada era 1990-an, ketika penyalahgunaan narkoba melanda Slank, Bunda Iffet tidak berpaling. Ia tidak memilih jalan mudah dengan memarahi atau mengusir. Sebaliknya, ia membimbing mereka dengan kasih sayang yang teguh.
Bunda Iffet mendukung proses rehabilitasi mendorong perubahan positif yang akhirnya menjadi titik balik dalam perjalanan karier Slank. Sikap tegas bercampur kasih itu menyelamatkan bukan hanya sebuah band, tetapi juga jiwa-jiwa muda yang tersesat.
Bagi para Slankers, Bunda Iffet bukan hanya ibunya Slank. Ia adalah simbol ketulusan, kesabaran, dan cinta tanpa syarat. Warisannya bukan hanya pada musik, tetapi juga pada nilai kehidupan yang diajarkannya.
Kepergian Bunda Iffet meninggalkan luka mendalam. Namun, semangat, kasih, dan dedikasinya akan terus hidup dalam setiap nada dan lirik yang Slank nyanyikan.
)**Don/ Tjoek