Abidzar Al-Ghifari Layangkan Somasi Terbuka, Bela Kehormatan Umi Pipik

Jakarta (Delapanplus) :

Dunia hiburan kembali diwarnai kabar panas. Abidzar Al-Ghifari, aktor muda yang juga putra mendiang Ustaz Jefri Al Buchori dan Umi Pipik, mengambil langkah tegas dengan melayangkan somasi terbuka kepada dua pemilik akun media sosial yang diduga telah menghina ibunya.

Langkah ini bukan hanya sekadar respons emosional. Ditemani kuasa hukumnya, Rendy Anggara Putra, Abidzar memberikan ultimatum kepada dua netizen tersebut. Mereka diberi waktu 2×24 jam untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Jika tidak ada itikad baik, proses hukum akan segera ditempuh.

“Kami beri waktu 2×24 jam. Apabila dalam waktu tersebut yang bersangkutan tidak menghadap, maka akan kami teruskan ke proses hukum untuk laporan kepolisian,” tegas Rendy dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2025) dini hari.

Bela Keluarga

Dalam kesempatan yang sama, Abidzar menyampaikan bahwa dirinya bertindak bukan sekadar sebagai publik figur, tetapi sebagai anak yang ingin melindungi kehormatan ibunya. Ia menyebut dukungan penuh dari sang ibu, meskipun Umi Pipik memilih menjaga citra di depan publik.

“Umi mendukung, pastinya Umi nggak terima. Tapi saya yang maju karena saya anaknya. Saya nggak main-main di sini,” ujar Abidzar dengan nada tegas.

Aktor yang dikenal lewat film A Business Proposal itu merasa pernyataan netizen di media sosial sudah jauh melewati batas. Hinaan yang ditujukan kepada ibunya dianggap sebagai bentuk pelecehan yang tidak bisa ditoleransi.

Dua Akun Media Sosial Disomasi

Salah satu akun yang disebut langsung dalam somasi adalah akun Instagram @yoginatasukma. Dalam komentarnya, akun ini menyebut Umi Pipik dengan kalimat yang sangat menghina.

“Komentarnya menyampaikan Umi Pipik adalah ‘Ibu yang goblok’. Ini tidak bisa dibenarkan,” jelas Rendy.

Komentar tersebut muncul usai Abidzar menjadi tamu dalam sebuah podcast dan membicarakan mengenai pendidikan formal yang tidak diselesaikannya. Sayangnya, diskusi tersebut malah dijadikan bahan olok-olok oleh netizen yang tidak bertanggung jawab.

Tak berhenti di situ, satu akun Twitter lainnya dengan nama @fransoissigit juga ikut dilaporkan karena komentarnya yang bahkan lebih kasar.

“Saya nggak akan sebut komentarnya karena sangat tidak pantas. Tapi ini lebih parah dari komentar sebelumnya,” tambah Rendy.

Tindakan Abidzar Al-Ghifari mencerminkan sikap seorang anak yang tidak tinggal diam ketika kehormatan keluarganya direndahkan. Ia memilih jalur hukum sebagai bentuk perlawanan terhadap ujaran kebencian di dunia maya yang kerap dibiarkan tanpa konsekuensi.

Di tengah derasnya arus digital, para public figure seperti Abidzar menunjukkan bahwa media sosial bukan ruang bebas untuk menghina atau merendahkan orang lain. Tindakan tegas ini diharapkan menjadi pelajaran penting bagi para pengguna media sosial agar lebih bijak dalam berkomentar.

)**Don

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *