Minahasa Utara (Delapanplus) ;
Sebuah langkah progresif dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Komisi IX DPR RI, dalam acara Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana yang digelar di GMAHK Victory Kauditan I, Kabupaten Minahasa Utara (19/6).
Hadir langsung di tengah masyarakat, Felly Estelita Runtuwene, S.E., selaku Komisi IX DPR RI, didampingi oleh Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd (Deputi Bidang Penggerakan dan Peran Serta Masyarakat BKKBN Pusat), serta dr. Jeanny Yola Winokan, MAP, (Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara).
Ketiganya menyuarakan komitmen besar untuk memperkuat peran BKKBN dalam meningkatkan kesehatan reproduksi ibu hamil dan remaja putri, dua pilar masa depan bangsa.
Dalam paparannya, Felly Estelita menekankan bahwa edukasi kesehatan reproduksi harus dimulai sejak remaja.
Sebab masa remaja adalah fondasi penting dalam menentukan kualitas hidup di masa depan.
BKKBN hadir bukan hanya sebagai lembaga penyuluh, tapi sebagai mitra nyata dalam kehidupan keluarga Indonesia.
Tiga program kunci yang dijalankan BKKBN secara nasional turut diperkenalkan:
1. Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) :
Mendorong usia perkawinan ideal: 21 tahun bagi perempuan, 25 tahun bagi laki-laki, untuk mencegah risiko stunting dan komplikasi kehamilan dini.
2. PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling) :
Wadah aman dan ramah remaja untuk berkonsultasi seputar kesehatan reproduksi, perencanaan keluarga, dan pendidikan seksualitas yang sehat.
3.BKR (Bina Keluarga Remaja) : Memberikan pembinaan berkelanjutan agar remaja memiliki kesiapan mental, sosial, dan pengetahuan reproduksi sebelum membangun keluarga.
Bukan hanya wacana, ketiga program tersebut telah terbukti memberikan dampak konkret di Minahasa Utara.
Penurunan angka pernikahan dini secara signifikan.
Peningkatan pemahaman remaja putri terhadap risiko kehamilan muda dan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.
Penguatan peran ibu hamil dalam menjaga kehamilan sehat dan berkualitas melalui kelas edukatif dan layanan konsultasi gratis.
“BKKBN tidak hanya mengatur angka kelahiran, tapi mengatur arah kehidupan,” ucap dr. Jeanny Yola Winokan, menyiratkan makna mendalam dari visi besar program Bangga Kencana.
Dalam dunia yang terus berubah, kesehatan reproduksi menjadi pilar penting untuk mencetak generasi masa depan yang cerdas, sehat, dan tangguh. Sosialisasi Program Bangga Kencana di Minahasa Utara bukan hanya kegiatan formalitas.
Ini adalah langkah menyulut kesadaran, membangun masa depan sejak dalam kandungan, dan menyemai harapan lewat remaja yang siap hidup sehat, berdaya, dan berencana.
Program ini bukan sekadar kerja lembaga. Ini adalah suara kemanusiaan. Dan di Kauditan, suara itu mengalun, menyatukan langkah kita semua untuk sebuah Indonesia yang lebih kuat dari akarnya.
)**Yuri