Categories News

Diklat Bamus Betawi Bahas Ancaman Kamtibmas dan Wawasan Kebangsaan

Delapanplus.com — Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (Bamus Betawi) menggelar Diklat Kepemimpinan Ormas bertema “Mengokohkan Kebersamaan dalam Bingkai Kaderisasi Menuju Betawi Berkemajuan” di Cibubur, Jumat (12/12/2025). Kegiatan ini menghadirkan pemateri dari unsur TNI dan Polri dalam rangka memperkuat kapasitas kader ormas Betawi untuk mendukung stabilitas politik, hukum, dan keamanan di DKI Jakarta.

Ketua Pelaksana, Supriyadi, menyebut kegiatan ini diikuti hampir 150 peserta yang berasal dari berbagai unsur organisasi di bawah Bamus Betawi, mulai dari pengurus BPH, Bang Japar, Forkabi, Kembang Latar, Paskara Adat Betawi, hingga organisasi kemasyarakatan mitra lainnya.

Diklat Bamus Betawi 2025

 

“Seluruh peserta kami minta menjaga ketertiban dan mengikuti materi dengan sungguh-sungguh. Ilmu yang diterima harus diteruskan ke pengurus dan kader masing-masing organisasi agar manfaatnya berkelanjutan,” ujar Supriyadi.

Ditekankan pula oleh Supriyadi pentingnya kedisiplinan peserta, mulai dari penggunaan atribut resmi, menjaga situasi selama pemaparan materi, hingga mengikuti arahan panitia. Ia tak menampik bahwa lokasi kegiatan memiliki keterbatasan, namun memastikan bahwa agenda berlangsung sebagaimana direncanakan hingga penutupan pada sekitar pukul 13.00 WIB.

Dalam sambutannya Ketua Umum Bamus Betawi, H. Riano P. Ahmad, S.H., menegaskan bahwa kegiatan ormas tidak boleh berhenti pada formalitas. Ia menekankan pentingnya kualitas kaderisasi sebagai bagian dari tanggung jawab organisasi terhadap negara dan daerah.

“Orang Betawi harus memiliki wawasan yang luas. Jangan hanya jadi ‘ikan sumur’. Kita harus memahami geopolitik global, wawasan Nusantara, hingga situasi pertahanan dan keamanan,” ujar H. Riano P. Ahmad, S. H.

Diklat Bamus Betawi 2025

Pada kesempatan tersebut H. Riano P. Ahmad, S. H., juga menyinggung insiden kericuhan di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan serta kasus kekerasan yang terjadi sebagai pengingat bahwa ancaman kamtibmas dapat muncul kapan saja.

“Kita adalah warga inti DKI Jakarta. Program Jaga Jakarta dari Forkopimda harus kita dukung sepenuh hati. Jangan sampai kejadian serupa mengganggu keamanan wilayah,” tegas H. Riano. P. Ahmad, S. H.

Harapan juga disampaikan oleh H. Riano P. Ahmad, S. H., agar kegiatan diklat mampu memperkuat peran ormas Betawi dalam pencegahan konflik sosial, mitigasi keamanan, serta menjaga hubungan sinergis dengan TNI–Polri.

Pemateri dari Kodam Jaya, Pelda Wahyu, menekankan pentingnya keteladanan dan disiplin dalam struktur organisasi kemasyarakatan.

“Suka tidak suka, abang-abang di sini akan menjadi contoh. Baik buruknya organisasi tercermin dari pemimpinnya,” kata Pelda Wahyu.

Diklat Bamus Betawi 2025

Ditegaskan oleh Pelda Wahyu bahwa ormas perlu mengikuti visi dan misi ketua umum secara tegak lurus layaknya prinsip ketertiban dalam militer. Menurutnya, solidaritas dan barisan yang utuh menjadi kunci agar warga Betawi tidak hanya menjadi penonton pembangunan.

“Betawi itu tuan rumah. Jangan sampai kita hanya jadi penonton. Pemimpin ormas harus menjaga nama baik Betawi dan menempatkan orang secara tepat berdasarkan kemampuan,” ujar Pelda Wahyu.

Diingatkan pula oleh Pelda Wahyu pentingnya konsistensi organisasi kemasyarakatan dalam mengikuti aturan hukum, menjaga ketertiban, serta berpartisipasi positif dalam lingkungan sosial.

Narasumber lainnya, Bripka Ardy dari Polres Metro Jakarta Timur, memberikan materi terkait dinamika keamanan terkini, termasuk kericuhan di Kalibata yang menyebabkan satu korban jiwa.

“Polres Jakarta Selatan melakukan sterilisasi hingga pukul dua dini hari untuk memastikan eskalasi tidak meluas,” ungkap Bripka Ardy.

Diklat Bamus Betawi 2025

Selain itu Bripka Ardy memaparkan empat prinsip Jaga Jakarta yang menjadi pedoman kepolisian dalam menjaga keamanan Ibu Kota:
1. Jaga Lingkungan
2. Jaga Warga
3. Jaga Aturan
4. Jaga Amanah

“Ormas adalah pihak yang paling sering bersentuhan langsung dengan masyarakat. Peran Bamus Betawi sangat besar dalam menjaga ketertiban, meredam potensi konflik, dan menjaga komunikasi antara warga dan kepolisian,” jelas Bripka Ardy.

Pada kesempatan yang sama Bripka Ardy juga menilai kegiatan kaderisasi sejalan dengan usia Bamus Betawi kini semakin matang dan memberikan kontribusi positif dalam pembinaan masyarakat. (sty)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *