Elsya H Syarief dan Meganatasya Short Movie “Langkah Tanpa Suara”

Foto Jurnalis Delapanplus / Doni

Jakarta, Delapanplus – Bintang utama short movieMelangkah Tanpa SuaraElsya H Syarief, menyampaikan kekagumannya dengan Meganatasya seorang anak tuna rungu dari Bali dengan segudang prestasi sebagai model, bahkan prestasinya sampai ke luar negeri, punya cita-cita luhur untuk mendapatkan tempat yang baik diterima masyarakat luas, di tempat dia berpijak.

Elsya mengatakan dari film ini mengajarkan kita semua diberi kelebihan oleh Tuhan, jadi kalau ada yang merasa kita memiliki banyak kekurangan, sesungguhnya dia tidak percaya dengan adanya Tuhan.

“Jadi kita harus terus berusaha dan melewati itu semua dengan baik, insya Allah, kesuksesan kita dapat, “ kata Elsya saat ditemui di gala Premier short movie ‘Melangkah Tanpa Suara’ di Ruang Misbach Yusa Biran, Lantai 4, Pusat Perflman Haji Usmail Ismail (PPHUI), Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/8/2025).

Foto Jurnalis Delapanplus / Doni

Terkait film ini, lanjut Elsya, tentunya satu tujuan kita ingin memberikan pelajaran hidup bagi kita semua.

“Dalam kondisi apapun pasti semua akan bisa melalui itu dan akan menemukan kesuksesannya, “ ujar Elsya H Syarief

Film ‘Langkah Tanpa Suara’ arahan sutradara Menco Hidayat ini dibintangi Elsya H Syarief, Meganatasya, Yogi Tan, Menco Hidayat, Nina Han, Cinta Kapila Putri. Dhanis Egan, Bintang Sujana dan Cecilia Astrid. Film ini segera tayang di Lokalfilm dan Vidio.com.

Sementara itu, Mencho Hidayat selaku Sutradara dan penulis skenario mempunyai alasan tersendiri membuat short movie ‘Langkah Tanpa Suara’.

Menurutnya semua tahu Tasya itu punya kekurangan, tapi dari sudut pandang saya dari kekurangan itu Tasya mempunyai banyak kelebihan.

“Salah satu kelebihan Tasya dia seorang Model yang sudah mempunyai segudang prestasi dan Tasya juga cepat sekali belajar,” ucapnya.

Disisi lain, executive producer short movie ‘Langkah Tanpa Suara’ Made Sukanaya menyampaikan beberapa hal terkait Tasya, anak kadungnya, di antaranya, Tasya merupakan anak tuna rungu dari lahir, dari umur dua tahun Tasya mengalami difabel yaitu tidak bisa mendengar.

“Saya mencari nilai-nilai hoby-nya seperti apa, kita pelajari dan saya menemukan sesuatu, dia memiliki bakat dan suka model, saya masukkan ke kursus model pada umur lima tahun, awalnya tidak dilihat karena salah satu kekurangannya, tapi saya yakin Tuhan memberikan sesuatu yang dari kekurangannya menjadi kelebihan, akhirnya dia ikut kontes model, dan sampai sekarang dia besar dan jadi seperti ini menjadi seorang model, “ bebernya.

Beberapa tahun yang lalu, kata Made, Tasya menjadi salah satu model yang mewakili Indonesia di ajang kontes model di Thailand Bangkok, di sana dia show di tempat yang sangat megah sekali. “Jujur saat itu saya sampai menangis terharu, karena melihat anak saya tanpa mendengar dia bisa sempurna dalam show-nya, ini incredible menurut saya jadi sesuatu yang tidak masuk akal, di luar akal sehat kita, tapi itulah kekuatan Tuhan yang sebenarnya, “ katanya

Made menyampaikan sebuah pesan kepada masyarakat Indonesia, yang mana kekurangan kita itu adalah sebuah kelebihan, gali potensi dan kekurangan itu dan gunakan sebagai kelebihan yang bisa menciptakan kesuksesan. “Jadi jangan pernah putus asa, tetap semangat, Tuhan Pengasih dan Penyayang, intinya tetap berusaha dengan niat dan itikad baik, dengan tujuan mulia dan kerja keras, pastinya akan mencapai cita-citanya, “ tegas Made memberi motivasi.

Made sangat bersyukur sekali dengan teman-teman yang mensuport semuanya, Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga semuanya, akhirnya Tasya bisa menjadi sekarang ini

“Semoga Tasya bisa menjadi bintang, kebetulan Tasya merupakan pribadi yang humble, dia pribadi yang sosial, jadi mudah-mudahan Tasya bisa menjadi sesuatu untuk mengabdi pada nusa dan bangsa, “ pungkasnya.

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *