Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana di Sulawesi Utara: Dorong Sinergi Tekad Turunkan Stunting

Minahasa (DelapanPlus) :

Upaya memperkuat kualitas keluarga melalui Program Bangga Kencana kembali digelorakan. Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN bersama Komisi IX DPR RI menggelar Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di GMAHK Jemaat Leilem, Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa.

Kegiatan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan yang selama ini menjadi garda terdepan pembangunan keluarga di Sulawesi Utara. Hadir Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene, S.E, Sekban Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Sulawesi Utara, Lady D. Ante, M.Pd., MAP, serta Sekretaris DPPKB Kabupaten Minahasa, Laurine Manarisip, S.E.

Menguatkan Kolaborasi, Menyatukan Visi

Program Bangga Kencana tidak hanya berbicara tentang pembangunan keluarga, tetapi juga tentang menggerakkan kesadaran kolektif agar setiap rumah tangga memiliki akses terhadap edukasi, pendampingan, dan layanan yang menyeluruh.

Felly Estelita Runtuwene dalam sambutannya menegaskan bahwa sinergi pusat dan daerah adalah titik krusial untuk memastikan setiap keluarga mendapatkan haknya atas informasi serta pendampingan kesehatan keluarga.

Dalam pemaparannya, Lady D. Ante menyampaikan perkembangan penting terkait angka stunting nasional. Berdasarkan data 2024, prevalensi stunting Indonesia turun menjadi 19,8 persen (2024). Namun, Sulawesi Utara masih mencatat angka 20,8 persen menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024.

Kondisi ini menempatkan Sulut sedikit di atas rata-rata nasional dan masih menantang target ambisius nasional, yakni 14 persen.

“Angka ini memang berada sedikit di atas nasional, namun kita semua tetap perlu kerja ekstra untuk mengejar target 14 persen. Kerja bersama adalah kuncinya,” tegas Lady.

Menjangkau Keluarga Berisiko, Menguatkan Harapan

Lady menambahkan bahwa informasi tentang pencegahan stunting harus digerakkan secara lebih luas. Ia berharap seluruh mitra kerja, mulai dari pemerintah daerah, tenaga lapangan, hingga komunitas lokal, menjadi jembatan informasi yang efektif bagi keluarga-keluarga berisiko.

“Mengurangi permasalahan stunting memerlukan kolaborasi setiap pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Ketika semua bergerak, angka stunting akan turun secara perlahan dan nyata,” tutupnya.

Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana di Minahasa bukan sekadar pertemuan formal. Ini adalah ruang tempat harapan, data, dan aksi menyatu untuk menyongsong Indonesia yang lebih sehat.

Sulawesi Utara mungkin masih menghadapi tantangan stunting, tetapi kekuatan sinergi dan komitmen dari berbagai pemangku kepentingan menjadi modal berharga.

Pada akhirnya, inilah perjalanan panjang menuju keluarga Indonesia yang lebih kuat—dan seperti setiap langkah besar, semuanya dimulai dari satu tekad yang sama: mewujudkan generasi yang tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya.

)**Yuri / Foto Ist

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *