Polemik Nuansa Bening: Rossa Angkat Bicara, Tuding Tuntutan Rp24,5 Miliar Tak Masuk Akal

Jakarta (Delapanplus) : 

Rossa angkat suara soal gugatan Rp24,5 miliar Keenan Nasution terhadap Vidi Aldiano. Ia menilai tuntutan tersebut tidak masuk akal dan menyinggung soal moral di tengah kondisi Vidi yang sedang sakit.

Drama hukum di balik lagu Nuansa Bening kini memasuki babak emosional. Vidi Aldiano, penyanyi bersuara lembut yang tengah berjuang melawan penyakitnya.

Kini harus menghadapi tuntutan berat senilai Rp24,5 miliar dari Keenan Nasution, pencipta lagu legendaris itu.

Tak hanya ganti rugi, Keenan juga menggugat penyitaan rumah Vidi. Di tengah panasnya isu ini, Rossa—rekan seprofesi dan sahabat sesama penyanyi—akhirnya angkat bicara.

Bukan hanya sebagai artis, tapi sebagai manusia yang punya hati.

Rossa: “Ini Bukan Cuma Tentang Uang, Tapi Tentang Moral”

Dalam sebuah wawancara yang diunggah akun Instagram Rossa menyampaikan rasa terkejut dan keprihatinannya. Ia mempertanyakan dasar perhitungan tuntutan fantastis itu.

Menurutnya, mustahil Vidi sudah meraup pendapatan hingga Rp20 miliar hanya dari membawakan lagu Nuansa Bening.

“Aku cukup kaget ya, tuntutan Rp24,5 miliar itu dari mana hitungannya? Karena aku tahu banget zaman dulu seperti apa industrinya,” ucap Rossa dengan nada serius.

Sebagai sahabat dan sesama pejuang industri musik, Rossa menyayangkan konflik ini harus melebar ke jalur hukum, apalagi sampai menyita rumah pribadi Vidi.

Ia menilai pendekatan humanis lebih baik ketimbang adu gugatan di meja hijau.

Masa di Tengah Sakit, Masih Dituntut Segini Besar?

Tak kalah menyentuh, Rossa juga menyinggung kondisi kesehatan Vidi yang sedang menurun. Baginya, ada hal-hal yang tak bisa dinilai dengan nominal, apalagi jika berkaitan dengan kemanusiaan.

Tuntutan Rp24,5 miliar bukan hanya dianggap tidak masuk akal, tapi juga tidak bermoral.

“Aku penasaran sih dengan hitungannya Rp24,5 miliar itu bagaimana. Apalagi Vidi sekarang kondisinya juga sedang tidak sehat,” lanjutnya.

Pernyataan Rossa ini menyentil hati publik. Banyak netizen mulai membicarakan pentingnya empati di tengah konflik.

Terlebih jika menyangkut hak cipta lagu, yang seharusnya bisa didiskusikan lebih bijak.

Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa hak cipta lagu adalah hal serius, namun penyelesaiannya bisa dilakukan dengan dialog, bukan hanya lewat jalur hukum.

Industri musik Indonesia, yang terus tumbuh dan berinovasi, membutuhkan lebih banyak kolaborasi dibandingkan konfrontasi.

Makna Di Balik Perseteruan

Apa yang bisa kita pelajari dari polemik ini? Bahwa di balik hak cipta dan royalti, ada manusia dengan cerita dan perjuangannya.

Rossa menutup komentarnya dengan nada menohok namun penuh kepedulian: “Yang nggak punya moral itu siapa?

Konflik ini bukan hanya soal siapa yang benar atau salah, tapi tentang bagaimana kita menyikapi perbedaan dengan kepala dingin dan hati yang terbuka.

Semoga ini jadi momen refleksi, bukan hanya bagi pelaku industri musik, tapi juga kita semua sebagai penikmat karya.

Karena pada akhirnya, musik seharusnya menyatukan, bukan memisahkan.

)**Don

 

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *