Qurban Hari Jumat di Mushola Annur Jakarta, Demi Kebersamaan dan Ukhuwah Islamiyah

Jakarta (Delapanplus) :

Pemotongan Satu Sapi dan 20 Kambing hewan qurban di Mushola Annur, Jakarta, penuh kehangatan dan kebersamaan warga RT 004 RW 01 Kelurahan Gaga. Momentum berbagi daging qurban ini menjadi simbol solidaritas, ukhuwah islamiyah dan rasa syukur.

Hari Jumat (6/6) ini sungguh sangat berbeda. Lantaran aroma daging qurban yang semerbak, dan hadirnya semangat kebersamaan yang hangat terasa.

Di Mushola Annur, RT 004 RW 01 Kelurahan Gaga, Jakarta Selatan, pemotongan hewan qurban berlangsung penuh haru dan kekeluargaan. Warga berkumpul, tak sekadar untuk menyembelih, tapi juga untuk berbagi rasa—rasa syukur, kepedulian, dan kasih.

Suasana pagi itu hangat, bukan hanya karena sinar matahari yang bersinar cerah, tapi karena semangat gotong-royong yang menyelimuti.

Warga, pemuda remaja Mushola, dan pengurus RT bekerja sama dalam proses pemotongan dan distribusi daging qurban. Tangan-tangan yang membantu bukan hanya menyembelih dan membagi, tapi juga menguatkan ikatan sosial di tengah masyarakat kota yang kadang terasa dingin.

“Alhamdulillah,” ucap salah satu panitia sambil tersenyum. “Terima kasih atas izin Allah dan para pequrban yang telah mempercayakan hewannya untuk kami salurkan.”

Ucapan itu bukan sekadar formalitas, tapi doa yang mengalir dari hati yang tulus. Warga RT 004 RW 01 bukan hanya menyambut qurban, tapi menjadikannya bentuk ibadah sosial yang nyata.

Warga yang ikut serta, dari anak-anak muda hingga orang tua, menunjukkan bahwa qurban bukan hanya ritual, tapi wujud kepedulian.

Bahkan beberapa warga yang sehari-hari beraktivitas di luar kota, meluangkan waktu untuk pulang dan ikut berbagi.

Qurban di Mushola Annur tahun ini bukan hanya soal potong daging. Ini tentang nilai-nilai: saling berbagi, merangkul yang kekurangan, dan membangun solidaritas yang kadang hilang di tengah hiruk-pikuk kota.

Masyarakat sekitar yang menerima daging qurban pun tampak bahagia. Senyum di wajah mereka mengingatkan kita bahwa berbagi bukan soal jumlah, tapi soal ketulusan.

Qurban jadi pengingat bahwa kita semua bagian dari komunitas yang saling membutuhkan dan bisa saling menguatkan.

Sebagaimana disampaikan oleh Remaja Mushola Annur, kegiatan ini menjadi ladang pahala dan ruang belajar bagi generasi muda.

Mereka belajar tentang kerja sama, keikhlasan, dan pentingnya berbagi. Dari menyembelih hingga mengemas daging, semuanya dilakukan dengan semangat melayani.

Dan inilah yang membuat qurban bukan hanya ibadah individual, tapi gerakan sosial yang menghidupkan semangat ukhuwah di tengah masyarakat.

Qurban di Mushola Annur memberi kita pelajaran sederhana tapi bermakna: bahwa ibadah tak harus megah, yang penting dari hati. Dan ketika hati-hati itu bersatu, maka yang sederhana pun jadi istimewa.

Semoga kegiatan qurban ini terus menjadi agenda tahunan yang bukan hanya menyalurkan daging, tapi juga menyalurkan cinta, kepedulian, dan harapan untuk lingkungan sekitar.

Karena sejatinya, qurban bukan sekadar menyembelih hewan, tapi menyembelih ego untuk berbagi dengan sesama.

)**Don

 

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *