Delapanplus.com – Café Kendil mendadak berubah menjadi mesin waktu pada Sabtu, 6 Desember 2025. Acara Back To 80’s Music Legend garapan Sahabat Kita Sejati (SKS) dan R & N Production itu membawa para penonton kembali ke era Beatles, Bee Gees, ABBA, hingga Tom Jones, musik yang tak lekang oleh zaman dan masih jadi favorit para penikmat usia 50–60 tahun ke atas.
Sejak awal acara, energi nostalgia begitu terasa. Para tamu yang hadir tampak larut dalam suasana, bernyanyi dan berdansa santai mengikuti alunan lagu-lagu evergreen yang dibawakan Abadi Soesman Band.

Sebagai penggagas acara, Rina Sosialita menuturkan bahwa konsep Back to 80’s harus terasa bukan hanya lewat musik, tapi juga penampilan. “Soal dress code memang harus beda-beda, ya. Benar-benar harus dikonsep,” ujarnya.
Di acara ini, Rina Sosialita mempercayakan panggung hiburan kepada sosok yang tengah naik daun di kalangan senior yaitu Oma Rete Rocker.
Rina Sosialita mengungkap alasan memilih sang entertainer. “Beliau ini energik, rame, dan bisa menghidupkan suasana. Ekspresinya kalau nyanyi itu luar biasa, suaranya bagus sekali dan sangat menghibur para penonton”, ucapnya.

Oma Rete Rocker sendiri dikenal melalui berbagai penampilannya di YouTube, dengan penggemar loyal yang terus bertambah.
“Saya terkejut sekaligus senang bisa membuat orang bahagia, ” tutur Oma Rete Rocker.
Tampil membawakan 1–2 lagu, Oma Rete Rocker mengaku selalu ingin memberikan yang terbaik.
“Kalau sudah punya nama, ya harus kasih yang terbaik,” katanya sambil tertawa.
Hari itu ia tampil dengan gaya sederhana karena baru tiba dari sebuah acara di NTT.
“Yang penting sopan dan nyaman,” imbuh Oma Rete Rocker.
Ketika ditanya mengapa acara seperti ini jarang diikuti anak muda, Rina Sosialita menjelaskan bahwa komunitas mereka memang mayoritas usia 60 ke atas.
Oma Rete Rocker menambahkan dengan jujur.
“Bukan berarti tidak mau ke anak muda, tapi ya… yang punya uang itu kan orang tua. Dan mereka juga butuh hiburan”, ungkapnya.

Acara dibuat ramah bagi semua kalangan dengan tiket terjangkau karena konsepnya sederhana: dari kita untuk kita.
Meski komunitasnya didominasi senior, Oma Rete Rocker percaya musik lintas generasi tetap mungkin.
“Lagu-lagu Beatles, Bee Gees, CCR, The Police—anak muda juga bisa menikmati,” katanya yakin.
Rina Sosialita langsung menimpali, “Masa kalah anak muda sama Oma Rete Rocker?”.
Dalam wawancara, Oma Rete Rocker sempat mengungkap album barunya yang berjudul unik: Malaikat Jadi Iblis.
“Gila ya,” candanya sambil tertawa lepas.
Menjelang akhir 2025, mereka tengah menyiapkan konsep acara baru, pembaruan musik Beatles untuk generasi berikutnya, namun tetap memprioritaskan kelompok usia senior.
“Musik itu universal. Kalau aku hidup tanpa musik… aku nggak hidup. Hidup ini harus harmoni,” jelas Oma Rete Rocker.
Banyak yang tak tahu bahwa nama panggung itu berasal dari statusnya sebagai ketua RT. “Warga panggil aku Oma RT, lama-lama jadi Oma Rete. Itu rezeki. Oma-oma bukan untuk disingkirkan, tapi harus diperhitungkan,” katanya bangga.
Menutup wawancara, Rina Sosialita dan Oma Rete Rocker menyampaikan pesan hangat:
“Semoga acara-acara begini tidak berhenti. Tahun 2026 adalah tahun penuh harapan dan kebahagiaan, terutama untuk kita para senior”.
Dengan semangat harmoninya, Rina Sosialita dan Oma Rete Rocker serta komunitas SKS tampaknya akan terus menjadi ruang aman bagi para pecinta musik lawas dan tempat nostalgia, tawa, serta kebahagiaan bertemu tanpa memandang usia. (doni)
