Delapanplus.com – Solidaritas kemanusiaan kembali diwujudkan melalui aksi nyata. Rudolf Baginda, sebagai salah satu tokoh muda yang aktif dalam kegiatan sosial, turut ambil bagian dalam penyaluran bantuan kemanusiaan bagi korban bencana alam di sejumlah wilayah Sumatra. Bersama perwakilan KDM dan rekan-rekan dari KADIN, ia terjun langsung ke lapangan untuk memastikan bantuan benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.
Wilayah tujuan bantuan meliputi Sibolga, Padang, serta Aceh Tamiang—daerah-daerah yang dalam beberapa waktu terakhir dilanda bencana dan berdampak langsung pada kehidupan warga. Tidak sedikit masyarakat yang kehilangan akses terhadap kebutuhan pokok, sehingga bantuan logistik menjadi sangat krusial dalam fase tanggap darurat.
Bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan dasar sehari-hari, seperti mie instan, popok bayi, sarden, sabun mandi, hingga biskuit. Seluruh logistik tersebut diangkut menggunakan truk dan dikirim melalui jalur darat, menempuh perjalanan panjang lintas wilayah. Pilihan jalur darat dilakukan dengan pertimbangan matang, bukan semata soal distribusi, tetapi juga demi memahami situasi nyata pascabencana.
Menurut Rudolf Baginda, perjalanan darat memberi kesempatan bagi tim untuk melihat langsung kondisi masyarakat terdampak. Mereka dapat menyaksikan kerusakan infrastruktur, keterbatasan akses logistik, hingga kebutuhan mendesak yang belum sepenuhnya terjangkau bantuan. Informasi faktual inilah yang kemudian menjadi bekal penting untuk dilaporkan kepada jejaring relawan, pelaku usaha, dan pihak terkait lainnya.
“Dengan turun langsung, kami tidak hanya menyalurkan bantuan, tetapi juga membawa pulang cerita dan kondisi sebenarnya di lapangan. Ini penting agar bantuan lanjutan bisa lebih tepat sasaran,” ungkap Rudolf Baginda di sela-sela perjalanan kemanusiaan tersebut.
Keterlibatan KADIN bersama tokoh muda dalam aksi ini juga mencerminkan peran dunia usaha yang tidak hanya bergerak di sektor ekonomi, tetapi turut hadir saat masyarakat menghadapi situasi darurat. Kolaborasi lintas komunitas ini diharapkan mampu mempercepat pemulihan dan menumbuhkan kembali harapan di tengah keterbatasan.
Lebih dari sekadar distribusi logistik, kegiatan ini menjadi simbol kepedulian dan gotong royong. Di tengah kondisi sulit yang dihadapi warga Sibolga, Padang, dan Aceh Tamiang, kehadiran langsung para relawan membawa pesan bahwa mereka tidak sendiri. Aksi kemanusiaan ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut bergerak, memperkuat solidaritas, dan bersama-sama membantu masyarakat bangkit dari bencana. (tyo)