Jakarta (HukumWatch) : 

Yoni Dores, adik kandung mendiang Deddy Dores, bukan hanya pencipta lagu berbakat. Ia juga aktivis yang gigih memperjuangkan hak pencipta lagu lewat organisasi Bela Cipta Indonesia.

Saat menyebut nama belakang Dores, publik mungkin langsung teringat pada sosok legendaris Deddy Dores. Tapi Yoni Dores—yang dulunya dikenal dengan nama samaran Riosa—memilih jalan berbeda. Ia ingin dikenal bukan karena bayang-bayang sang kakak, melainkan karena karya dan perjuangannya sendiri.

Sehingga tak banyak yang tahu bahwa di balik lagu-lagu populer yang pernah dinyanyikan Nike Ardilla hingga Inul Daratista, ada sosok Yoni Dores—pencipta lagu yang karyanya begitu lekat di telinga penikmat musik Tanah Air. Yoni bukan hanya seorang komposer. Ia adalah pejuang.

Kenapa Harus Riosa?
Nama samaran itu bukan tanpa alasan. Di awal karier, Yoni merasa perlu menjaga jarak dari popularitas sang kakak. Ia ingin berdiri di atas kakinya sendiri, tanpa label “nebeng nama besar”.

Langkah itu menunjukkan tekadnya untuk membangun identitas profesional yang otentik. Dan terbukti, lagu-lagunya seperti Buaya BuntungMau Dong, hingga Untuk Apa Ada Cinta mendapat tempat di hati masyarakat.

Tak puas hanya dengan mencipta lagu, Yoni Dores melangkah lebih jauh. Ia merasa ada yang harus dibenahi dalam industri musik kita—khususnya tentang perlindungan terhadap para pencipta lagu.

Maka lahirlah Bela Cipta Indonesia (BCI), organisasi yang ia dirikan sebagai wadah advokasi dan pemberdayaan.

Lewat BCI, Yoni menawarkan lebih dari sekadar bantuan hukum. Ada pelatihan kompetensi, jaringan event, peluang usaha, hingga dukungan sponsorship.

Semua demi satu tujuan: membangun ekosistem yang sehat bagi pencipta dan pelaku industri musik lokal.

Bergerak Bersama, Tak Harus Sendiri

Perjuangan Yoni tak berhenti di dunia musik. Ia juga menjalin kolaborasi dengan LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat), demi memperluas dampak gerakannya bagi pekerja hiburan di seluruh Indonesia.

Dari penyanyi panggung ke pelosok, hingga produser musik independen—semua mendapat perhatian.

Berbicara Yoni Dores bukan sekadar tentang melodi dan lirik. Ini tentang keberanian untuk berbuat lebih, tentang suara yang bersenandung dan bersuara demi keadilan.

Ia membuktikan bahwa pencipta lagu tak hanya layak didengar, tapi juga dihargai.

Dalam dunia yang cepat berubah, semangat seperti Yoni Dores mengingatkan kita bahwa musik bukan hanya hiburan, melainkan alat perjuangan. Untuk para kreator Indonesia: terus berkarya, terus bersuara.

(Dari balik bayang Deddy Dores, muncul suara perjuangan untuk hak pencipta lagu Indonesia)

)**Don

 

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *