Dr. Togar Situmorang, S.H, MH MAP, CMed, CLA. : Harkodia dan Pileg 2024 Jadi Momentum Konsistensi Pemberantasan dan Budaya Malu Praktek Korupsi

delapanplus.com – Jakarta,

Advokat berdarah Batak, Dr. Togar Situmorang, S.H, MH MAP, CMed, CLA. menyambut momentum Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) dan menjelang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, mengharapkan dapat menjadi momentum bersama untuk lebih konsisten dalam hal pemberantasan praktek korupsi di tanah air, sehingga kedepan Indonesia mampu menjadi negara yang punya Budaya Malu apabila melakukan Korupsi. Sekaligus mampu berkomitmen terhadap penegakan hukum kasus-kasus korupsi dimana Korupsi adalah Kejahatan Luar Biasa ( Extra Ordinary Crime ).

Hal tersebut dikemukakannya menyambut momentum Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) dan menjelang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.

Advokat berdarah Batak, yang akrab disapa Bang Togar ini pun mengimbau masyarakat Indonesia untuk lebih cerdas memilih calon wakil rakyat alias Calegnya. Jangan sampai termakan oleh janji-janji semata atau PHP calegnya. Dan harus lebih melihat sosok Caleg yang benar-benar mau berjuang.

“Kebetulan momentumnya pas, Harkodia dimasa Kampanye Pemilu 2024. Saya hanya ingin menyampaikan, masyarakat harus lebih cerdas memilih, jangan terbuai oleh janji-janji mereka. Pilih yang benar-benar mampu membawa aspirasi rakyat di kursi legislatif ,” ungkap Dr. Togar Situmorang, SH,MH,MAP saat ditemui awak media (9/12).

Caleg seperti ini, yang melekat pada dirinya inilah akan menjadi harapan bagi masyarakat Indonesia sebagai Calon Legslatif (Caleg) DPR RI Dapil III DKI Jakarta dari Partai Demokrat Nomor 7 mewujudkan harapan masyarakat tersebut.

Sehingga perlu diperhatikan masyarakat adalah rekam jejak dari calon-calon kontestan Pileg 2024, jangan sampai masyarakat memilih calon yang memiliki sejarah pernah terlibat dalam kasus korupsi. Dan pilihan masyarakat sangat menentukan nasib bangsa 5 tahun kedepan.

Semoga momentum Harkodia jelang Pileg 2024 ini merupakan kesempatan terbaik, bagi seluruh lapisan masyarakat untuk merefleksi diri dalam menentukan pilihannya.

“Masyarakat sudah harus bicara soal tingkat integeritas dan lebih melek soal politik tanah air, karena satu suara akan sangat menentukan nasib bangsa kedepannya. Bisa dilihat faktanya saat ini, apakah pemeberatasan korupsi itu berjalan maksimal? Toh masih banyak pejabat-pejabat negara yang masih mempraktikannya (korupsi, red),” sentil Bang Dr. Togar Situmorang ( TGS).

)*** Tjoek

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *