delapanplus.com, Sleman –

Menikahlah jangan terlalu muda atau terlalu tua. Kemudian jika punya anak jangan terlalu dekat jaraknya serta jangan terlalu banyak, hendaknya membiasakan di mengonsumsi sayur-sayuran serta buah-buahan. Inilah hal penting untuk diperhatikan sebagai pedoman pencegahan stunting, demikian ditegaskan H.Sukamto, SH, Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat Kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana bersama mitra kerja di DI.Yogyakarta (3/2).

Seperti diketahui, Kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana bersama mitra kerja di DI.Yogyakarta (3/2) tersebut bertempat di GOR Banyumeneng Titi Bumi, Kec.Banyuraden, Kec.Gamping, Kab.Sleman, Yogyakarta, yang dihadiri pula Dra. Andi Ritamariani, M.Pd, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi D.I.Yogyakarta, Soetriningsih, S.Sos, M.Si, Kepala Biro Keuangan dan Pengolahan Barang Milik Negara, serta Wildan Solichin, S.IP, MT, Kepala DP3AP2 Kab.Sleman.

Oleh karenanya, hal penting tersebut perlu memperoleh perhatian, sekaligus dijadikan sebagai pedoman pencegahan stunting. Sedangkan yang lain-lain sifatnya hanya tambahan saja. Dengan kata lain, dari sejak dinilah, anak-anak dan remaja memperhatikan hal tersebut, sehingga bermanfaat bagi pertumbuhan fisiknya, dan saat dewasa serta menikah maka kondisinya akan selalu sehat.

H.Sukamto, SH, Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menambahkan bahwa stunting telah menjadi fokus perhatian pemerintah dari level pusat hingga daerah. Berbagai langkah pun telah dilakukan demi mempersiapkan generasi unggul Indonesia yang akan memimpin dan menata negara ini. Sekaligus menandai Indonesia Emas pada 2045 nanti.

Jadi kesehatan adalah yang paling utama dan menjadi perhatian penting. Kesehatan adalah kekayaan yang paling tinggi nilainya,” ujar H.Sukamto, SH.

Dan H.Sukamto, SH tercatat di Pemilu 2024 maju lagi ke DPR RI melalui Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah V meliputi Solo, Sukoharjo, Boyolali dan Klaten.

Dirinya sangat mendukung program percepatan penurunan stunting dari pemerintah ini serta mengapresiasi kerja keras, kolaborasi dan sinergi semua pihak yang bahu membahu untuk menurunkan angka stunting, khususnya di Provinsi DIY.

Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama pada masa 1.000 hari pertama kehidupannya sejak kehamilan hingga bayi berusia dua tahun.

Stunting menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Akibat kekurangan gizi menahun, balita stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita umumnya.

Dan program besar ini tidak akan berjalan mulus apabila masih ada stunting. Mengingat pentingnya upaya pencegahan stunting, jelas H.Sukamto, SH, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB, berpesan kepada masyarakat untuk sebisa mungkin melakukan pencegahan, dimulai dari sekarang.

)**tjoek

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *