delapanplus.com – Jakarta,
Film horor terbaru garapan IDN Pictures “Pasar Setan” ini diproduseri Susanti Dewi siap meneror di tanggal sakral tahun kabisat, 29 Februari 2024, di bioskop bioskop.
Sebagai film horor ketiga dari IDN Pictures setelah kesuksesan “Inang” dan “Qorin”, “Pasar Setan” sekaligus menandai debut penyutradaraan Wisnu Surya Pratama, dalam film panjang.
Tamara dan tim vlogger-nya memutuskan untuk menjelajahi Pasar Setan, hutan terlarang yang telah menjadi legenda urban dan kisah horor lokal. Namun, ketika mereka mendalami lebih dalam ke dalam Pasar Setan, mereka menghadapi berbagai kengerian, di antaranya adalah sulitnya keluar dari tempat itu, serta ancaman dari Nyi Salimah.
Pertanyaannya, siapakah yang akan selamat keluar dari Pasar Setan, dan siapakah yang akan terperangkap di sana selamanya?
“Pasar Setan” menampilkan Audi Marissa dalam peran comebacknya setelah enam tahun absen dari layar lebar, juga merupakan debutnya dalam genre horor.
Selain Audi, hadir Roy Sungkono, Michelle Tahalea, Kiki Narendra, Pangeran Lantang, Shindy Huang, Agni Pratistha, Epy Kusnandar, Fangtatis, dan Fajar Gomez. Sekaligus di film ini juga menandai comeback nya Agni Pratistha di layar lebar.
Di dalamnya, pasangan suami-istri Roy Sungkono dan Michelle Tahalea bermain bersama untuk pertama kalinya, dengan karakter yang berlawanan.
“Film ‘Pasar Setan’ memiliki daya tarik yang unik. Dengan mengambil inspirasi dari cerita nyata tentang mitos Pasar Setan dalam dunia pendakian gunung di Indonesia, film ini menggabungkannya dengan karakter-karakter vlogger cerita horor yang sudah sangat dikenal oleh penonton Generasi Z. Dengan genre horor sebagai latar belakangnya, film ini juga mengangkat isu-isu sosial yang relevan, seperti fenomena cancel culture dan obsesi untuk mencapai ketenaran melalui konten viral,” kata Winston Utomo, CEO IDN Media.
Produser film “Pasar Setan”, Susanti Dewi yang juga merupakan Head of IDN Pictures, menegaskan komitmen IDN Pictures dalam memberikan kesempatan kepada para talenta muda yang sedang berkembang di industri perfilman Indonesia. Sebelumnya, IDN Pictures telah sukses berkolaborasi dengan sutradara Ginanti Rona dalam film “Qorin.”
Dalam proyek-proyeknya, IDN Pictures selalu memberikan kesempatan kepada para pemain baru dan bekerja sama dengan para pembuat film yang telah memiliki reputasi yang kuat di industri. Kini, dengan kehadiran Wisnu sebagai sutradara dan skenario yang ditulis oleh Pratiwi Juliani, seorang penulis berprestasi di bidang sastra, serta diiringi oleh para pemain muda, Susanti Dewi yakin bahwa “Pasar Setan” akan menjadi langkah yang tepat bagi perjalanan studio produksinya di masa depan.
“Film adalah hasil dari kolaborasi. Untuk menciptakan karya yang segar dan berbeda, kita membutuhkan kreativitas dari para bakat baru serta kerja sama dengan mereka yang telah memiliki pengalaman. Bersama dengan Wisnu, Pratiwi, Audi Marissa, dan para pemain muda lainnya dalam film ‘Pasar Setan’, kami yakin bahwa film ini akan memberikan hiburan yang segar dan memikat baik dari segi bentuk maupun cerita,” ungkap Santi.
“Ini adalah pengalaman pertama saya dalam menyutradarai film panjang dan bekerja sama dengan sebuah studio besar. Biasanya saya terlibat dalam produksi film independen. Saya sangat terkesan dengan keterbukaan IDN Pictures terhadap ide-ide kreatif baik dari sutradara maupun penulis. Proses kerja pun sangat menyenangkan, terutama saat berkolaborasi dengan para aktor dan aktris. Kami berdiskusi bersama, mengembangkan karakter bersama dengan pelatih akting, sehingga saya yakin para pemain memberikan yang terbaik dalam peran mereka dalam film ini,” Wisnu menjelaskan.
Audi Marissa, yang memerankan karakter Tamara, juga menambahkan bahwa salah satu alasan ia tertarik untuk bergabung dalam proyek ini adalah karena keunikan ceritanya, yang terinspirasi oleh kisah nyata tentang mitos yang telah menjadi legenda di kalangan pendaki gunung, serta isu-isu sosial yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
“Cerita dari film ‘Pasar Setan’ sangat menarik karena mengangkat kisah yang jarang dieksplorasi dalam film, dan disajikan dengan cara yang segar dan berbeda. Selain aspek horor, film ini juga membahas isu-isu sosial yang penting,” kata Audi Marissa.
)***Yuri