Delapanplus.com – Yogyakarta,

Pentingnya menghadapi tantangan yang hadir di dalam perkembangan zaman sebagai sebuah strategi lepas pada ortodoksi seni dan budaya Nusantara. Demikian hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf dalam pembukaan Rakernas Lesbumi-NU VI dan Temu Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia 2024 di Ambarbinangun Yogyakarta (5/5).

Hal itu sekaligus sangat terkait dengan gagasan nama Lesbumi sebagai Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia, yang saat ini menjadi lembaga yang berisi orang-orang yang berprofesi sebagai seniman dan budayawan, lanjut Yahya Cholil Staquf.

Hadir saat Rakernas Lesbumi-NU VI dan Temu Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia 2024, sedikitnya 300 peserta rakornas baik dari Pengurus wilayah (PWNU) dan Pengurus Cabang (PCNU) seluruh Indonesia.

Ketua Lesbumi PBNU Kyai Jadul Maula, pun menyampaikan bahwa, “dalam rangkaian harlah yang ke 64 ini diharapkan Lesbumi NU dapat menerjemahkan gerakan kebudayaan dan kesenian dapat berjalan sesuai nilai -nilai luhur. Lesbumi berkembang berdasarkan pengalaman bersama memberikan solusi untuk kemajuan dan kerja-kerja di kebudayaan.”ujarnya.

Turut hadir pula dalam pembukaan Rakornas ke 64 ini Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Alissa Qotrunnada Wahid dan H.Ahmad Yusuf.

H.Ahmad Yusuf selaku Ketua Lesbumi NU DKI Jakarta menambahkan, ”Infrastruktur dan ekosistem yang kuat untuk dakwah digital dan literasi Seni Budaya Nusantara. Media Digital memmliki peranan yang signifikan dalam penguatan identitas budaya Nusantara , sehingga penggunaan teknologi serta media digital ini harus dilakukan dengan bijak agar dapat meminimalisir dampak negatif dari teknologi itu sendiri.”

Sekaligus Rakornas ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengatasi tantangan yang dihadapi akibat perkembangan media digital yang pesat.

Adapun kontribusi media digital Indonesia NU kini sudah berjalan dan dibutuhkan lembaga Lesbumi menjadi etalase Seni Budaya Nusantara lewat Lesbumi TV.

Globalisasi tidak mungkin terjadi tanpa kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan bagian modernitas manusia. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk mengatasi dampak yang timbul akibat kemajuan teknologi dan media digital. Media digital berperan sebagai kunci penguatan identitas seni budaya serta mendukung visi Lesbumi NU melalui kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

Pengurus Lesbumi NU dapat merawat, mengembangkan, dan mempromosikan warisan budaya dengan akses lebih luas dalam era globalisasi.

)**Djo

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *