Delapanplus.com – Kuala Lumpur, 

Dr.Wartiniyati, SKM.M.Kes, Dosen Prodi D4 Sanitasi Lingkungan Politeknik Kementerian Kesehatan Jakarta Il, DKI Jakarta, sebagai Penggiat Lingkungan, sekaligus Ketua Bidang Permodalan, Usaha Kecil dan Menengah di instansi Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI), disamping sebagai Konsultan Lingkungan dan Penanganan Sampah Organik sebagai Tenaga Pendamping di Perhotelan, Pelabuhan, Perkapalan dan skala Rumah Tangga”. Dalam uraiannya memaparkan problematika keprihatinan mengenai sampah organik hingga saat ini di kapal niaga.

Hal tersebut dikemukakan saat hadir dalam kegiatan penyuluhan, dan cek kesehatan gratis di Kuala Lumpur Malaysia (26/5) bertempat di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, yang diinisiasi PCINU Malaysia, LSM, dan Konsorsium Perguruan Tinggi Indonesia (26/5).

Wanita asal Indramayu (Kandanghaur) ini dalam paparannya menjelaskan ketertarikannya tersebut didasari karena sebagai tenaga pendamping di kapal Niaga, melihat masih banyaknya sampah organik yang belum termanfaatkan dan belum diolah menjadi nilai yang bermanfaat untuk lingkungan dan implementasi Marpol 73/74 sebagai dasar hukum upaya untuk pencegahan.

Adapun tema yang diambil dengan judul “The Potential for inorganic of type 1000 PAX passenger ships in the implementation of Marpol 73/74 preven contamination caused by waste from ships”.

Dimana lewat tema tersebut mendapatkan predikat sebagai Presenter Terbaik di kegiatan tersebut sekaligus memperoleh Sofware EcoDigital dari UPSI Kuala Lumpur.

Bahkan di kegiatan Internasional Joint Conferency, International Visiting Professor: LS-USK-UPSI, dengan SPEECH oleh Assoc.Profesor Dr Nordin bin Mamat, Director, CPRI, FPM.

Profesor Dr Nordin bin Mamat, selaku Director, CPRI, FPM pada kesempatan tersebut bertanya tentang penelitian yang sudah dilakukan di kapal niaga, sehingga menjadi ketertarikannya untuk berkolaborasi di penelitian.

Perlu diketahui, kegiatan penyuluhan kesehatan mencakup berbagai tema penting dari bidang yang berbeda beda diantaranya mengenai Sampah Organik, Kesehatan Mental, Pencegahan HIV/AIDS dan lain lain.

Dan salah satu pemateri dalam kegiatan tersebut Dr.Wartiniyati, SKM.M.Kes merupakan Dosen Prodi D4 Sanitasi Lingkungan Politeknik Kementerian Kesehatan Jakarta Il, DKI Jakarta,  membawa materi dengan tema “Maggot sebagai solusi penanganan sampah dan potensi pemanfaatannya serta pembuatan sabun dari minyak jelantah sebagai sirkuler untuk keberlanjutan di Masyarakat”.

Kegiatan penyuluhan tersebut menarik minat Masyarakat yang ada di Malaysia terutama WNI, dan harapannya dapat diadakan kelanjutannya dengan sasaran pada bidang lainnya.

Penyuluhan ini diikuti sekitar 150 peserta sebagian besar dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan tujuan utama untuk pemberdayaan PMI di Malaysia, sehingga memberikan inspirasi bagi banyak pihak.

Antusiasnya para PMI di Malaysia tersebut dengan mengikuti setiap rangkaian kegiatan sampai selesai. Mereka (PMI) sangat terbantu dengan informasi yang diberikan serta adanya layanan kesehatan gratis yang diterima.

Wartiniyati mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional III diikuti oleh Dosen dengan latar belakang yang berbeda-beda dari 13 Universitas di Indonesia, diantaranya Poltekkes Kemenkes Jakarta Il, Universitas Airtangga, Universitas Malikissaleh Aceh, Universitas Veteran Bangun Persada, Universitas Sriwijaya, Universitas Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, STKIP Taman Siswa Bima/NTB, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, dan Universitas Sahid Surakarta.

“Kami sangat bangga dengan antusiasnya Masyarakat yang ada di Malaysia tersebut terlebih WNI (PMI), dan kegiatan initerselenggara berkat Kerjasama dengan beberpa Lembaga dan unsur Pemerintah khususnya ormas PCINU Malaysia yang memberikan sambutan dan bantuan sangat luar biasa demi suksesnya kegiatan bertaraf Internasional ini” paparnya.

Kolaborasi ini sangat bermanfaat dan mempunyai nilai yang tinggi untuk diperluas dan diperkuat. Apresiasi untuk semua pihak yang terlibat di kegiatan tersebut sehingga dapat memberikan manfaat nyata bagi PMI di Malaysia.

“Semoga kegiatan di conferency International ini menjadi agenda ruti sebagai bentuk kontribusi untuk peningkatan pengembangan diri, dan buat Institusi khususnya Poltekkes Kemenkes Jakarta II”, pungkasnya.

)**D.Junod / Foto Ist

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *