Delapanplus.com – Jakarta,
Tanaman Kratom (Mitragyna speciosa) secara morfologi berupa tanaman pohon dengan batang lurus dan kulit batang berwarna abu kecoklatan.
Kratom termasuk dalam suku Rubiaceae seperti tanaman kopi, dengan batang berkayu yang dapat tumbuh setinggi 10-30 meter.
Daun kratom, bagian yang paling sering dimanfaatkan, memiliki ciri berbentuk elips hingga bulat telur berukuran 10-20 x 7-12 sentimeter.
Warna daun kratom hijau serta cenderung lebih muda dan kontras dibanding warna hijau tanaman di sekitarnya.
Tekstur daun pun mirip seperti kertas dengan ujung berbentuk lancip dan pangkal daun bulat atau berbentuk seperti hati.
Bagian permukaan atas daun tidak berambut, sedangkan permukaan bawah tepatnya pada tulang daun utama dan urat daun lateral sedikit berambut.
Umumnya, tulang dan urat daun kratom berwarna coklat pucat atau coklat kemerahan, tetapi ada pula beberapa jenis dengan warna hijau.
Berdasarkan sejumlah penelitian, tanaman kratom memiliki kandungan kimia utama senyawa mitraginin dan 7-hidroksimitraginin.
Senyawa bermanfaat lain yang sudah teridentifikasi, meliputi flavonoid, polifenol, triterpenoid, triterpenoid saponin, monoterpen, glukopiranosid, sitosterol, stigmasterol, dan daukosterol.
Di Malaysia dan Thailand, tanaman kratom dimanfaatkan untuk mengurangi rasa nyeri serta relaksasi, mengatasi diare, menurunkan panas, dan mengurangi kadar gula darah.
Tidak hanya memberikan efek stimulan atau meningkatkan kewaspadaan, orang-orang Thailand juga kerap mengonsumsi kratom untuk memicu perasaan yang menyenangkan.
Di Indonesia, Kratom secara tradisional digunakan untuk menambah stamina, mengatasi nyeri, rematik, asam urat, hipertensi, gejala stroke, dan diabetes.
Manfaat tanaman kratom juga termasuk untuk mengatasi masalah susah tidur, luka, diare, batuk, kolesterol, tipus, hingga membantu menambah nafsu makan.
)**Yuri