Jakarta, Delapanplus.com –

Bagi Susno Duadji, SH, MSc profesi pemain film merupakan profesi yang mulia bagi masyarakat, bangsa dan negara. Terbukti meski mereka tidak digaji oleh negara namun telah memberikan sumbangsih yang besar bagi pembentukan karakter bangsa. Mereka pemain film adalah cermin nyata masyarakat untuk terus mengkritisi apa yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Oleh karenanya dengan mengenang 100 Hari Ahmad Johan Saimama Bin Frans Herman Saimima, para insan film dapat terus menatap masa depan meneruskan perjuangan beliau lewat peran peran yang dibawakannya.

Alm. Ahmad Johan Saimama jasanya di dunia seni dan perfilman luar biasa, pernah berperan menjadi tentara, menjadi ustadz dan sebagainya sehingga jasa jasanya patut dikenang dan diteladani. Bahkan dari sisi religius pun tak diragukan lagi. Beliau patut dijadikan suritauladan atas pengabdiannya yang luar biasa di dunia film Indonesia.

Sementara Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Alicia Djohar mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya Mengenang 100 Hari Ahmad Johan Saimima kepada Beby Saimima, juga Toto Sugriwo yang juga telah mendoakan anggota Parfi lainnya.

Sekaligus apresiasi kepada para anggota Parfi lainnya yang hadir seperti Pembina Parfi Bapak Tamim berserta Ibu, Advent Christie, Annisa Queen, Herdi, serta keluarga besar Parfi lainnya.

Alm.Johan Saimima, lanjut Alicia Djohar merupakan Dewan Kehormatan Parfi yang dedikasi serta komitmennya pada perfilman Indonesia sungguh besar. Figur yang memberikan sumbangan, juga ide ide cemerlangnya untuk perfilman Indonesia patut diapresiasi.

Alm.Johan Saimima penasehat yang memiliki semangat juang yang tinggi, sosok yang rendah hati dan teladan bagi kita semua. Inilah momentum bagi insan film untuk bersyukur atas warisan dan pengabdiannya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan. Biarkan semangatnya menginspirasi dan memotivasi para insan film untuk terus mengabdi buat masyarakat, bangsa dan negara.

Perlu diketahui Alm. Johan Saimima lahir pada 8 Agustus 1956. Dia meninggal pada 7 April 2024 dalam usia 67 tahun.

Johan memulai karier profesionalnya sebagai model dan peragawan. Meski begitu, dia memiliki kemampuan bela diri karate. Johan mulai menjadi aktor dalam film Lutung Kasarung (1952) sebagai tokoh Lutung Kasarung.

Sejak saat itu, namanya mula dikenal dalam dunia peran Tanah Air. Dia banyak berperan dalam film-film dari rumah produksi PT Inem Film.

Film karyanya Ganesha (1983) akhirnya mengangkat nama Johan Saimima sebagai salah satu aktor laga populer pada 1983. Pencapaian ini berlanjut ke film-film selanjutnya.

Johan juga banyak membintangi film horor selain laga. Dia memerankan tokoh antagonis seperti musuh Wiro Sableng bernama Setan Darah pada 1995. Dia juga menjadi musuh pahlawan super Saras 008 bernama Mr. Black pada 1998-2023.

Johan Saimima menikah dengan penyanyi Beby Putri Sriwijaya. Keduanya dikaruniai empat anak. Beby Putri Sriwijaya merupakan pendiri Sanggar Tari Sang Putri Sriwijaya yang berada dalam binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumatra Selatan.

Beby bercerita, mereka tinggal di Palembang sejak 1 Januari 2023. Selama berada di Palembang, Johan diketahui mengidap penyakit komplikasi.

“Memang sudah sering dirawat di rumah sakit, di Palembang juga sejak pertengahan Januari kemarin,” ungkapnya.

Pada bulan Maret, Johan mulai sering mengeluh sakit. Karena sering dirawat di rumah sakit, Johan lebih meminta untuk dirawat di rumah.

Johan Saimima mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu (7/4/2024) di kediaman mereka.

)**D.Junod

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *