Nikita Mirzani Sindir Netizen dan Komentar Maia Estianty

Jakarta (Delapanplus) :

Nikita Mirzani akhirnya buka suara terkait polemik dunia skincare yang melibatkan Dokter Detektif alias Doktif dan Shella Saukia. Drama ini mencuat setelah Doktif menuduh produk skincare milik Shella mengandung bahan oplosan dan overclaim berdasarkan hasil uji laboratorium.

Tuduhan tersebut memicu perseteruan panas, di mana Shella merasa difitnah karena tidak jelas asal produk yang diuji.

Menanggapi hal ini, Maia Estianty turut memberikan saran melalui pernyataannya. Maia menyarankan para pengusaha skincare untuk tidak terburu-buru memberikan ulasan negatif terhadap kompetitor.

Ia menekankan bahwa jika ada kecurigaan terkait kualitas produk, sebaiknya langsung dilaporkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Mendingan pengusaha skincare, kalau mau ngereview, enggak usah ngereview lah. Kalau curiga ada sesuatu, mending langsung laporin ke BPOM aja,” kata Maia.

Namun, Nikita Mirzani, melalui siaran langsung di TikTok pada 27 Januari, memberikan pandangan berbeda. Ia menyindir balik dan meminta netizen bertanya kepada Maia soal kapan para pengusaha skincare yang curang akan mengakui kesalahannya.

“Tanyain Bunda Maia, sampai kapan owner skincare yang membelot, yang melakukan kecurangan, yang menipu itu mau ngaku sendiri kapan?” ujar Nikita.

Netizen Sok Tahu

Tak hanya itu, Nikita juga menyampaikan kritik kepada netizen yang ia nilai terlalu ikut campur dalam polemik ini. Menurutnya, mereka yang bukan pelaku bisnis skincare sebaiknya tidak merasa paling tersakiti atau seolah-olah menjadi korban.

“Udah deh, kalian itu bukan pengusaha skincare, enggak tahu apa-apa soal skincare, enggak usah merasa paling tersakiti seolah-olah korban,” tegas ibu tiga anak ini.

Huru-Hara Skincare

Perseteruan antara Doktif dan Shella Saukia bermula ketika Doktif mengulas produk skincare Shella yang diduga mengandung bahan berbahaya dan overclaim. Hasil ulasan tersebut menimbulkan kehebohan di media sosial, hingga membuat Shella melayangkan protes keras karena merasa disudutkan tanpa bukti jelas.

Kasus ini menjadi sorotan karena melibatkan tuduhan serius yang dapat mencoreng reputasi pengusaha skincare di Indonesia. Banyak pihak berharap masalah ini dapat diselesaikan secara profesional melalui jalur hukum atau mediasi.

Drama dunia skincare ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan kejujuran dalam bisnis. Para pelaku usaha diimbau untuk mengedepankan etika dan mematuhi regulasi agar persaingan tetap sehat.

Di sisi lain, netizen juga diharapkan bijak dalam menyikapi isu yang belum jelas kebenarannya. Dengan kasus ini, BPOM diharapkan dapat lebih aktif mengawasi produk-produk yang beredar di pasaran untuk melindungi konsumen dari risiko penggunaan produk berbahaya.

)*Don

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *