Delapanplus.com – Penyanyi dangdut Vonny Sheila pada era 90-an lewat lagu “Amboy Asyiknya” yang sempat meledak pada 1993. Suara khas dan penampilannya membuatnya jadi salah satu penyanyi yang ikut meramaikan jagat musik dangdut lawas. Namun, perjalanan seni Vonny ternyata tak berhenti di panggung musik. Tiga dekade kemudian, ia menunjukkan sisi lain dari dirinya sebagai seorang aktris teater.
Pada Festival Teater Jakarta Utara (FTJU) yang berlangsung 25 September 2025 lalu, Vonny Sheila tampil bersama Teater ANU dan berhasil membawa kelompoknya meraih Juara Harapan 1. Pementasan itu menghadirkan lakon berjudul “KARMA”, sebuah kisah reflektif tentang kehidupan seorang pelaut sederhana bernama Brata yang berubah setelah menjadi kaya, hingga akhirnya melupakan jati dirinya.
Dalam naskah karya Joko Wahyu Pamungkas, Vonny dipercaya memerankan Santi, adik dari Kapten Brata. Karakter ini bukan sekadar pelengkap, melainkan sosok yang menghadirkan suara hati, mengingatkan sang kakak tentang asal-usul dan nilai kemanusiaan yang mulai ia tinggalkan. Penampilan Vonny dianggap memberi sentuhan emosional pada pertunjukan, sekaligus menunjukkan kematangannya dalam dunia seni peran.
Pementasan KARMA sendiri diarahkan oleh sutradara Gentur, dengan Suhud Alynudin sebagai pembina Teater ANU. Meski baru pertama kali terlibat dalam festival teater tingkat kota, Vonny Sheila menegaskan bahwa keterlibatannya bukan sekadar mencari penghargaan, melainkan memperkaya perjalanan seninya yang panjang.
“Bagi saya, seni itu punya banyak ruang. Dari dangdut saya belajar tentang musik rakyat, dan dari teater saya belajar tentang kehidupan”, ujar Vonny Sheila dalam wawancara singkat usai pertunjukan.
Ke depan, Vonny Sheila tak hanya ingin kembali aktif bernyanyi, tetapi juga berniat mengembangkan diri dalam seni peran, baik di panggung teater maupun layar kaca. Keterlibatannya dalam FTJU menjadi pintu baru untuk menghubungkan dunia musik yang telah membesarkan namanya dengan ruang seni pertunjukan yang kini mulai ia dalami.
Bagi Vonny Sheila, perjalanan dari “Amboy Asyiknya” ke “KARMA” adalah bukti bahwa seni tak pernah mengenal kata selesai. Selalu ada ruang untuk berkembang, berkarya, dan kembali mengejutkan publik dengan wajah baru dari seorang seniman.
Tagged Amboy Asyiknya, dangdut lawas, Festival Teater Jakarta Utara, FTJU 2025, Gentur, Joko Wahyu Pamungkas, lakon KARMA, musik dangdut, pedangdut senior, seni hiburan, Suhud Alynudin, Teater ANU, teater Jakarta, Vonny Sheila